Warga Dan Ortu – Semangat gotong royong terpancar jelas di taman SDN Gunungbatu, Kampung Gunungbatu, Desa Kebonpedes, Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi. Atmosfer nampak penuh gairah walaupun di dasar teriknya matahari pagi.
Fitur Desa Kebonpedes bersama puluhan masyarakat, guru, serta orang tua siswa bahu- membahu merobohkan 3 ruang kelas yang kondisinya rusak parah serta sangat membahayakan keselamatan.
Masyarakat berjajar di dasar, memindahkan genteng satu per satu dengan hati- hati. Sedangkan di atas atap, sebagian masyarakat nampak sigap merendahkan material genteng tua yang memanglah telah mulai rapuh serta lapuk dimakan umur.
Aktivitas ini bukan tanpa alibi. 3 ruang kelas ialah Kelas IV, V, serta VI yang dibongkar itu telah berdiri semenjak lebih dari 30 tahun kemudian serta diucap belum sempat tersentuh revisi dari pemerintah wilayah.
Baca Juga : Gempa Bone Bolango Gorontalo Getarannya Mencapai 4,3
Warga Dan Ortu Bahkan Guru Juga Ikut Bergotong Royong
Struktur atap yang telah miring serta kayu penyangga bangunan yang lapuk jadi pertimbangan utama. Keputusan pembongkaran secara swadaya ini merupakan inisiatif Pemerintah Desa buat menghindari tumbangnya korban.
” Kami setuju buat memecahkan 3 ruang kelas yang rusak parah ini. Kami sangat takut nanti seketika roboh serta membahayakan kanak- kanak,” ucap Kepala Desa Kebonpedes Dadan Apriandani, Senin( 20/ 10/ 2025).
Dadan menegaskan, aksi bersama ini dicoba sehabis lewat musyawarah dengan Kepala Sekolah, Komite Sekolah, serta para orang tua siswa.” Jadi saat sebelum terdapat korban jiwa, kami bergerak bersama masyarakat,” tambahnya.
Menariknya, di tengah upaya swadaya tersebut, berita baik tiba sebagian waktu kemudian.
Dadan menginformasikan kalau Pemdes sudah menemukan kepastian dorongan pembangunan 3 ruang kelas baru dari program CSR Yayasan Sehati.
” Alhamdulillah, 2 pekan kemudian kami bisa berita gembira. Insya Allah, program CSR lewat sukarelawan Sehati hendak menolong pembangunan 3 lokal baru ini,” ucapnya.
Rencananya, pembangunan hendak diawali pada akhir Oktober 2025. Agus Sugianto, Pimpinan RT 02/ RW 04 setempat sekalian orang tua siswa, mengatakan kebanggaannya memandang antusiasme masyarakat.
” Sekolah ini tempat kanak- kanak kami belajar, jadi telah sepantasnya kami ikut melindungi. Kami meyakinkan kepedulian terhadap pembelajaran tidak wajib senantiasa menunggu dorongan,” kata Agus.
Gerakan kolektif yang dipelopori oleh Pemdes Kebonpedes ini jadi simbol nyata kalau keselamatan serta masa depan pembelajaran kanak- kanak merupakan tanggung jawab bersama.
Harapannya, pembangunan lekas diawali supaya siswa bisa kembali belajar dengan nyaman serta aman. Situs Rajabotak dan dapatkan bonus menarik disini!






Leave a Reply